Jumat, 16 Desember 2011

Tugas SoftSkill 2 Etika Profesi Akuntansi


TUGAS SOFTSKILL II
DIAH ANGGRAENI/28210017/4EB02
Pertanyaan
  1.  Berilah contoh penerapan etika dalam dunia bisnis pada era perdagangan bebas sekarang ini ? (minimal 5)
  2. Bagaimana pendapat Saudara terhadap pernyataan “Kompetisi adalah konsep mereka yang behasil adalah yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya”?
  3. Sebutkan contoh penerapan dari prinsip-prinsip GCG pada BUMN? (Minimal 2 contoh tiap masing-masing prinsip)
Jawaban
1. Contoh penerapan etika dalam bisnis di era perdagangan bebas saat ini:
  • Tidak melakukan suatu bisnis dengan cara yang kotor/ tidak baik.
  • Sesuatu yang di bisniskan harus merupakan suatu bisnis yang legal.
  • Tidak melakukan tindakan pemaksaan dalam berbisnis.
  • Memperoleh keuntungan dengan cara yang tidak curang dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya yang ada pada suatu masyarakat atau kelompok.
  • Tidak melakukan penipuan, atau tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan kepada rekan bisnis.
  • Tidak melakukan penyogokan atau suap: Yaitu memberikan sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang.
  • Tidak melakukan pencurian, atau tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain.
  • Bersaing secara sehat.
2. Pendapat terhadap pernyataan "Kompetisi adalah konsep, mereka yang berhasil adalah yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya"

Saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Di era sekarang persaingan dalam hal apapun sangat ketat sehingga di butuhkan strategi yang bagus dan baik agar berhasil dan sukses dalam berkompetisi. Mereka yang berhasil bukan lah mereka yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya, tapi mereka yang berhasil adalah mereka yang mampu menang dalam kompetisi tersebut dengan menggunakan cara yang sportif dan sehat. Dalam hal ini harus menerapkan etika-etika yang benar dalam berkompetisi/berbisnis.

3. Contoh penerapan dari prinsip-prinsip GCG pada BUMN :

Transparasi (Transparency) :
  • Perusahaan menyediakan informasi yang jelas, akurat, dan tepat waktu
  • Informasi tentang prosedur dan kebijakan di unit kerja maupun unit organisasi telah dipublikasikan secara tertulis.
  • Mengumumkan jabatan yang kosong secara terbuka.
Kemandirian (Independence) :
  •  Tidak bergantung pada pihak eksternal.
  • Proses pengambilan keputusan di perusahaan dilakukan secara obyektif untuk kepentingan perusahaan.
Kewajaran (Fairness):
  • Sistem hukum dan peraturan serta penegakannya yang jelas dan berlaku bagi semua pihak.
  • Perlakuan adil kepada seluruh pihak pemegang kepentingan (nasabah, pelanggan, pemilik) dalam memberikan pelayanan dan informasi.
  • Tidak boleh membeda-bedakan antara hak-hak stakeholders.
Akuntabilitas (accountability) :
  • Pemberdayaan dewan komisaris untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen guna memberikan jaminan perlindungan kepada pemegang saham dan pembatasan kekuasaan yang jelas di jajaran direksi.
  • Sistem penilaian kinerja operasional, organisasi, dan perorangan telah sepakat ditetapkan, di terapkan dan dievaluasi dengan baik.
  • Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip akuntabilitas, agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional.

Pertanggungjawaban (responsibility) :
  •  Kalau diberikan amanat harus dijaga.
  •  Adanya sikap tanggung jawab dari semua sector yang bekerja pada perusahaan.
Pengungkapan (disclosure):
  • Menyampaikan informasi laporan keuangan audit dan kinerja perusahaan kepada stakeholders atau pada pihak-pihak yang berkepentingan baik diminta ataupun tidak. 
  • Menjelaskan kepada stakeholders tentang resiko usaha perusahaan.



Jumat, 28 Oktober 2011

Tugas SoftSkill 1 Etika Profesi Akuntansi

Diah Anggraeni/28210017
4EB02
 
Pertanyaan 
  1. Sebutkan penerapan etika di masyarakat. min 5!
  2. Apabila seseorang melanggar etika akan mendapatkan sanksi. Sebutkan contoh etika sosial dan sanksi sosial di masyarakat min 3
  3. Apa kelebihan dan kekurangan paham hedonisme bila diterapkan di era globalisasi sekarang?
    Jawaban 
    1. Penerapan Etika di masyarakat:
    v  Berbicara yang sopan terhadap orang yg lebih tua. Seperti orang tua, guru, dosen, kakak, nenek, kakek, om, tante, dll.
    v  Tidak mengeluarkan kata-kata yang kotor.
    v  Mengucap salam ketika masuk ke rumah.
    v  Makan dengan menggunakan tangan kanan.
    v  Berbahasa yang baik dan sopan terhadap semua orang.
    v  Saling menghormati antar umat beragama. Contohnya: Tidak membuat kegaduhan pada saat umat yang beragama lain sedang melaksanakan ibadah.
    2.    Contoh etika sosial di masyarakat:
    v  Tidak boleh berduaan lawan jenis ditempat yg sepi dan gelap.
    v  Tidak membuat keonaran/kegaduhan
    v  Tidak boleh menggunakan narkoba dan minuman keras di lingkungan masyarakat.
    v   Tidak berciuman didepan umum
      Sanksi sosial di masyarakat :
    v  Teguran dari masyarakat, dikucilkan dimasyarakat, dibuat surat pernyataan berdasarkan hukum yang berlaku disetiap lingkungan masyarakat.
    v  Bisa masuk penjara (tertulis) dan dikucilkan oleh masyarakat.
    v  Ditegur masyarakat / dijauhkan dari pergaulan masyarakat. 
    3.      Kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani ἡδονισμός hēdonismos dari akar kata ἡδονή hēdonē, artinya "kesenangan". Paham ini berusaha menjelaskan adalah baik apa yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri.
    Kelebihan hedonisme di era globalisasi:
    v  Menjadikan masyarakat bersikap kritis terhadap aspek perkembangan zaman.
    v  Seseorang yang memiliki pandangan hidup hedonisme memiliki sifat yang pantang menyerah, sehingga dapat memotivasi orang tersebut dalam meraih yang diinginkan. Contohnya orang yang giat mengupdate kehebatan tekhnologi.
    Kekurangan hedonisme di era globalisasi:
    v  Hedonisme membuat orang lupa akan tanggungjawabnya karena apa yang dia lakukan semata-mata untuk mencari kesenangan diri.
    v  Merusak suatu sistem nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat sekarang, mulai sistem sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan sampai sistem pemerintahan.
    v  Bisa mendatangkan kecurangan, karena sifat yang selalu ingin berhasil sehingga cara apapun dapat dihalalkan. Seperti contohnya para koruptor yang serakah dan tidak pernah merasa puas.