Senin, 01 November 2010

CARA KOPERASI MEMENANGKAN PERSAINGAN DI PASAR GLOBAL

DIAH ANGGRAENI
28210017/2EB01
Ekonomi Koperasi

CARA KOPERASI MEMENANGKAN PERSAINGAN DI PASAR GLOBAL

Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin menunjukkan perkembangan menggembirakan. Sebagai salah satu pilar penopang perekonomian Indonesia, keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat tersendiri di kalangan pengguna jasanya. Koperasi telah membuktikan bahwa dirinya mampu bertahan di tengah gempuran badai krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Keberadaan koperasi semakin diperkuat pula dengan dibentuknya Kementerian Negara Koperasi dan UKM yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan koperasi menjadi lebih berdaya guna. Koperasi sangat diharapkan menjadi soko guru perekonomian yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan perekonomian rakyat selain itu koperasi juga diharapkan mampu bersaing di pasar global.

Koperasi dengan persaingan usahanya yang sehat merupakan strategi yang efektif untuk memenangkan persaingan di era pasar bebas. Persaingan usaha yang sehat itulah yang dinamakan ekonomi kekeluargaan seperti yang tercantum dalam konstitusi yaitu berdasarkan pasal 33 UUD 1945, ayat 1 yang mengamanatkan "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan". 

Di era persaingan usaha yang semakin terbuka dan bebas, struktur ekonomi nasional dituntut semakin kokoh melalui peningkatan efisiensi, produktivitas dan daya saing. Oleh karena itu, sebagai strategi yang baik di era persaingan global, Koperasi dan UKM harus lebih berdaya saing. Tegaknya iklim persaingan usaha yang sehat menjadi sangat penting untuk mengantisipasi ancaman praktik persaingan usaha tidak sehat yang makin meningkat di era pasar bebas, seperti kartel, merger, akuisisi, dan penyalahgunaan posisi dominan.  Melalui persaingan usaha yang sehat selain meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing ekonomi nasional juga berpotensi menumbuhkembangkan kondisi sinergis antar-pelaku usaha. Di era pasar bebas, koperasi dan UKM harus dijadikan tulang punggung perekonomian nasional karena eksistensinya yang menjangkau sampai pelosok negeri. 

Koperasi dan UKM-lah yang selama ini menopang perekonomian masyarakat di era pasar bebas. Perlu dirumuskan cara agar koperasi menjadi tulang punggung ekonomi kita di antaranya menciptakan secara sengaja iklim persaingan sehat, selain itu Pemerintah juga harus ikut campur tangan misalnya dalam hal penetapan harga di pasar termasuk dalam memberikan perlindungan usaha bagi Koperasi dan UKM. Selanjutnya harus dibangun kemitraan antara Koperasi  dan UKM sebab akan sulit bagi mereka untuk eksis bila tidak ada kemitraan baik antara sesama pengusaha maupun dengan pemerintah. Selain itu Pemerintah juga harus mengawasi iklim usaha dan kemitraan Koperasi dan UKM. 

Menurut Peterson (2005), mengatakan bahwa koperasi harus memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi-organisasi bisnis lainnya untuk bisa menang dalam persaingan di dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini. Keunggulan kompetitif disini didefinisikan sebagai suatu kekuatan organisasional yang secara jelas menempatkan suatu perusahaan di posisi terdepan dibandingkan pesaing-pesaingnya. Faktor-faktor keunggulan kompetitif dari koperasi harus datang dari: (1) sumber-sumber tangible seperti kualitas atau keunikan dari produk yang dipasarkan (misalnya formula Coca-Cola Coke) dan kekuatan modal; (ii) sumber-sumber bukan tangible seperti brand name, reputasi, dan pola manajemen yang diterapkan (misalnya tim manajemen dari IBM); dan (iii) kapabilitas atau kompetensi-kompetensi inti yakni kemampuan yang kompleks untuk melakukan suatu rangkaian pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan kompetitif (misalnya proses inovasi dari 3M). Menurutnya, salah satu yang harus dilakukan koperasi untuk bisa memang dalam persaingan adalah menciptakan efisiensi biaya. Tetapi ini juga bisa ditiru/dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain (non-koperasi). Jadi, ini bukan suatu keunggulan kompetitif yang sebenarnya dari koperasi. Menurutnya satu-satunya keunggulan kompetitif sebenarnya dari koperasi adalah hubungannya dengan anggota. Misalnya, di koperasi produksi komoditas-komoditas pertanian, lewat anggotanya koperasi tersebut bisa melacak bahan baku yang lebih murah, sedangkan perusahaan non-koperasi harus mengeluarkan uang untuk mencari bahan baku murah. 

Loyd (2001) menegaskan bahwa koperasi-koperasi perlu memahami apa yang bisa membuat mereka menjadi unggul di pasar yang mengalami perubahan yang semakin cepat akibat banyak faktor multi termasuk kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat yang membuat perubahan selera pembeli, penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output lebih murah, ringan, baik kualitasnya, tahan lama, dsb.nya, dan makin banyaknya pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar. Dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut, menurutnya, faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan koperasi adalah: (1) posisi pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan vertikal dan mendorong integrasi konsumen); (2) pengetahuan yang unik mengenai produk atau proses produksi; (3) sangat memahami rantai produksi dari produk bersangkutan; (4) terapkan suatu strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap perubahan pasar; dan (5) terlibat aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek-prospek masa depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang sangat tepat).

Dalam rangka bersaing di dalam pasar global Koperasi harus memiliki ketahanan Internal berupa sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan kompeten untuk memanfaatkan peluang yang tercipta melalui pasar bebas ASEAN-Cina (ACFTA).  Beberapa peluang yang tercipta dari ACFTA adalah kawasan dengan 1,7 miliar konsumen, produk domestik bruto (PDB) negara anggota yang mencapai 2 triilun dolar AS, dan total perdagangan tahunan yang mencapai 1,23 triliun dolar AS. Peluang lain yang tidak kalah pentingnya adalah tujuh ribu kategori komoditas bebas bea yang bisa mengurangi biaya operasional. Hal ini harus dimanfaatkan oleh koperasi secara maksimal supaya koperasi dapat memenangkan persaingan dipasar global. Berikut ini dampak positif jika Koperasi dapat memenangkan pasar global diantaranya:
         Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
         Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
         Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
         Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Untuk itu, agar koperasi mampu menembus pasar global, koperasi harus membenahkan diri dalam hal intern dan ekstern lingkungan koperasi, antara lain masalah keanggotaan. Banyak anggota koperasi yang kurang berperan aktif dalam pengembangan koperasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang koperasi. Sehingga diwajibkan pada setiap anggota koperasi mencurahkan segala yang bisa dilakukan untuk kemajuan koperasi. Selanjutnya pembenahan masalah manajerial dan operasional koperasi yang selama ini masih menggunakan cara – cara tradisional harus diganti dengan cara modern sehingga tidak kalah dengan badan usaha negara lain. Selain itu, menambah modal untuk koperasi sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah banyak dengan disertai kualitas yang baik. Dengan cara peminjaman dana dari bank dalam negeri atau lembaga keuangan lain yang mampu membantu koperasi dalam penambahan modal. Serta uang simpanan wajib dan simpanan sukarela yang biasa dikumpulkan setiap anggota koperasi tetap dilakukan. Semakin banyak anggota koperasi maka semakin banyak pula modal yang akan di dapat koperasi untuk operasionalnya. Tingkat daya saing juga berpengaruh untuk koperasi agar tetap hidup di pasar global. Pasar yang mencangkup dunia internasional juga harus dengan kualitas internasional walaupun dengan buatan nasional. Koperasi harus mampu menghasilkan barang dan jasa dengan inovasi terbaru setiap waktunya. Sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang dihasilkan koperasi.





ANAK BUTA

DIAH ANGGRAENI /28210017
2EB01

Seorang anak buta duduk bersila di sebuah tangga pintu masuk pada sebuah supermarket. Yup, dia adalah pengemis yang mengharapkan belas kasihan dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya. Sebuah kaleng bekas berdiri tegak di depan anak itu dengan hanya beberapa keping uang receh di dalamnya, sedangkan kedua tangannya memegang sebuah papan yang bertuliskan “Saya buta, kasihanilah saya.”

Ada Seorang pria yang kebetulan lewat di depan anak kecil itu. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa keping uang receh, lalu memasukkannya ke dalam kaleng anak itu. Sejenak, pria itu memandang dan memperhatikan tulisan yang terpampang pada papan. Seperti sedang memikirkan sesuatu, dahinya mulai bergerak-gerak.

Lalu pria itu meminta papan yang dibawa anak itu, membaliknya, dan menuliskan beberapa kata di atasnya. Sambil tersenyum, pria itu kemudian mengembalikan papan tersebut, lalu pergi meninggalkannya. Sepeninggal pria itu, uang recehan pengunjung supermarket mulai mengalir lebih deras ke dalam kaleng anak itu. Kurang dari satu jam, kaleng anak itu sudah hampir penuh. Sebuah rejeki yang luar biasa bagi anak itu.

Beberapa waktu kemudian pria itu kembali menemui si anak lalu menyapanya. Si anak berterima kasih kepada pria itu, lalu menanyakan apa yang ditulis sang pria di papan miliknya. Pria itu menjawab, “Saya menulis, ‘Hari yang sangat indah, tetapi saya tidak bisa melihatnya.’ Saya hanya ingin mengutarakan betapa beruntungnya orang masih bisa melihat. Saya tidak ingin pengunjung memberikan uangnya hanya sekedar kasihan sama kamu. Saya ingin mereka memberi atas dasar terima kasih karena telah diingatkan untuk selalu bersyukur.”

Pria itu melanjutkan kata-katanya, “Selain untuk menambah penghasilanmu, saya ingin memberi pemahaman bahwa ketika hidup memberimu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa masih ada 1000 alasan untuk tersenyum.”

CINTA

By: Diah

Cinta…..
Cinta adalah sebuah kata yang indah
Untuk dikatakan tapi sulit untuk diartikan

Cinta……
Cinta slalu dimiliki oleh semua orang
Tidak ada seorangpun yang dapat menolak keberadaannya…..

Cinta……
Cinta kadang sangat menyenangkan
Tapi kadang juga sangat menyakitkan

Cinta……
Cinta bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja
Cinta….
Cinta punya kekuatan untuk menaklukan apapun
Bahkan dendam sekalipun

Cinta…cinta…cinta…
Sungguh magnet yang kau tempelkan pada
Semua orang sangat kuat
 Hingga tidak ada seorangpun yag bisa melepaskan tarikkanmu

Cinta;…cinta…cinta…
Kau selalu beruntung karena semua orang bangga memilikimu

Terimakasih cinta…
Karena kau selalu memberikan warna
dalam setiap langkah dihidupQu ini………….